Latar Belakang
Sekarang sangat banyak
novel yang mengusung konsep Chicklit atau Teenlit yang ringan untuk bacaan di
waktu senggang. Novel Chicklit dan Teenlit memiliki ciri khas cerita yang
sederhana, romantisme yang manis tapi tidak berlebihan, candaan yang
menggelitik, dan konflik yang tidak terlalu berat, umumnya mengusung cerita
realita cinta di kehidupan sehari-hari. Bedanya hanya pada latar ceritanya,
Teenlit berkisar mengenai cerita remaja di masa-masa sekolah, sedangkan Chicklit
mengusung latar di masa yang lebih dewasa seputar dunia kuliah, kerja, atau
masa-masa pasca sekolah lainnya. Penulis memutuskan mengangkat novel Chicklit karena
sifat ceritanya yang ringan dan penyampaiannya dengan bahasa yang realistis di
kehidupan sehari-hari. Latar cerita Chicklit yang berkisar di masa yang sedang
penulis alami membuat penulis lebih mudah untuk memahami dan menikmati alur
ceritanya.
Sayangnya semakin
banyak Novel yang diterbitkan dan penulis-penulis baru yang bermunculan,
tampaknya malah menurunkan standar kualitas Novel yang lolos untuk diterbitkan.
Seolah-olah penerbit semakin ceroboh dalam menseleksi karya-karya mana yang
memenuhi kriteria penerbitan dan layak diterbitkan. Semakin banyak dijumpai
penulis-penulis novel “ababil” yang mengangkat cerita yang “tidak terlalu
spesial” dari tokoh yang berkarakter terlalu lenjeh atau tidak menarik, dengan
kemampuan menulis yang pas-pasan dan bahkan bahasa yang tidak sesuai EYD atau
terkesan dibuat-buat. Hal itu membuat penulis lebih berhati-hati dalam
menseleksi novel yang akan dibeli saat berada di toko buku.
Penulis sangat senang mengetahui
penulis tidak salah memilih untuk membeli novel berjudul “Zona @ Tsunami”.
Novel chicklit ini memenuhi semua kriteria yang penulis tetapkan untuk sebuah
novel yang menarik. Tema cerita yang menarik, latar cerita yang menarik,
pendalaman materi mengenai setting cerita yang mendalam, bahasa yang realistis
namun tetap memiliki gaya penyampaian yang menarik, alur cerita yang
mengejutkan, dan tentu saja karakter tokoh yang menarik. Penjabaran itu cukup
untuk menggambarkan betapa menariknya novel chicklit Zona @ Tsunami hingga terpilih untuk bahan
resensi kali ini.
Isi Ringkasan
Mutiara, atau biasa dipanggil Mutia hanya seorang
copywriter dari sebuah perusahaan periklanan di Jakarta, ia memiliki rekan
kerja seorang art director yang dianggapnya menyebalkan sekaligus mempesona
yang bernama Zona. Mutia seringkali dibuat kesal oleh pemuda narsis yang
selalu mencari perhatiannya itu, karena itu gadis copywriter ini selalu memasang
aksi jutek menanggapi pemuda tampan itu. Mutia dan Zona terlanjur dekat,
walau hanya karena berdebat dan terus beradu mulut soal masalah tidak penting
atau karena proyek perusahaan yang membuat mereka terpaksa bekerja sama. Mereka
lawan bicara yang serasi, dan mereka mempunyai rasa cinta yang mereka
rahasiakan di hati masing-masing, sebenarnya mudah ditebak bahwa mereka saling
mencintai. Sayangnya karena rasa gengsi Mutia dan sifat narsisme Zona, rasa
cinta tersebut tidak pernah saling tersalurkan dengan jujur. Hingga kondisi
berbalik menuju yang terburuk.
Menjelang akhir tahun
2004, Zona yang juga merupakan anggota sebuah LSM pelestarian alam ditugaskan
ke Aceh untuk menyelidiki proyek yang sedang berlangsung di Taman Nasional
Gunung Leuseur, NAD. Zona berhasil mendapat izin dari kantornya untuk pergi ke
Banda Aceh, tapi sebelum ia sempat pergi ke Leuseur, tanpa disangka datang
musibah berupa tsunami mahadahsyat di Banda Aceh. Sejak saat itu Zona lenyap tanpa
kabar. Seantero kantor periklanan tempat Zona dan Mutia bekerja heboh karena
berita tsunami ini, perusahaan itu ikut mengerahkan upaya dalam pencarian Zona dengan
segala cara. Terutama yang merasa kehilangan adalah Mutia, ia belum sempat mengungkapkan rasa cintanya secara jujur kepada Zona. Mutialah yang paling gigih dalam pencarian Zona, ia sibuk bolak-balik
mengurus iklan pencarian Zona.
Suatu saat Mutiara ditugaskan mencari identitas Zona lebih lengkap dengan mendatangi kediaman Zona bersama seorang rekan kerjanya. Saat mencari informasi tentang Zona di kamar pemuda itu, Mutia menemukan tanda cinta Zona untuknya, ungkapan sejujurnya Zona dari hati yang terdalam untuk Mutia yang ternyata begitu dicintainya, itu semakin membuat Mutia menyesal akan sikapnya yang jutek ke Zona selama ini. Kejadian itu mendorong Mutia untuk mengambil keputusan nekat, yaitu menjadi relawan yang turun langsung ke Aceh dan mencari Zona. Awalnya sangat sulit bagi Mutia untuk meyakinkan rekan sekantor dan atasannya mengenai keseriusan rencananya ini, tapi karena Mutia tipe gadis yang keras kemauan, ia lebih memilih mengundurkan diri dari kantor karena tidak mendapat persetujuan atasannya.
Suatu saat Mutiara ditugaskan mencari identitas Zona lebih lengkap dengan mendatangi kediaman Zona bersama seorang rekan kerjanya. Saat mencari informasi tentang Zona di kamar pemuda itu, Mutia menemukan tanda cinta Zona untuknya, ungkapan sejujurnya Zona dari hati yang terdalam untuk Mutia yang ternyata begitu dicintainya, itu semakin membuat Mutia menyesal akan sikapnya yang jutek ke Zona selama ini. Kejadian itu mendorong Mutia untuk mengambil keputusan nekat, yaitu menjadi relawan yang turun langsung ke Aceh dan mencari Zona. Awalnya sangat sulit bagi Mutia untuk meyakinkan rekan sekantor dan atasannya mengenai keseriusan rencananya ini, tapi karena Mutia tipe gadis yang keras kemauan, ia lebih memilih mengundurkan diri dari kantor karena tidak mendapat persetujuan atasannya.
Mutia merupakan gadis
tangguh, sejak masa SMA dan kuliah dia berpengalaman menjadi petualang. Memiliki
dasar pengalaman sebagai Mapala, pernah menjadi asisten seorang petualang kelas
dunia bernama Matt, dan lulus membawa ilmu dari jurusan Psikologinya membuat fisik dan mental
Mutia tangguh dalam menghadapi tantangan. Karena itu di Banda Aceh dia
menjadi relawan yang kritis dan cepat tanggap. Meski tujuan awalnya untuk
mencari keberadaan Zona, namun sisi humanisnya mendorongnya untuk ikut serta
membantu memulihkan trauma para korban tsunami dengan ilmu psikologi yang
pernah dipelajarinya. Mencari Zona tetap ia lakukan seiring dengan kesibukannya
merawat para pengungsi korban tsunami, dengan menyebarkan pamflet, bahkan
memeriksa setiap mayat yang ditemukan untuk memastikan tidak ada wajah Zona
yang dikenalinya. Di posko pengungsian itulah dia disarankan untuk bertemu
Dokter Sakti, dokter ahli bedah yang ikut menjadi relawan dan berperan sebagai
petugas medis bersama teman-teman seprofesinya di posko pengungsian. Dokter
Saktilah yang disebut-sebut pernah melihat sosok Zona.
Ketika baru bertemu Dokter
Sakti langsung terpesona pada Mutia karena karakter kuatnya dan perhatiannya
pada para pengungsi. Sayang Mutia terlalu fokus mencari Zona sehingga tidak menanggapi perasaan cinta dokter muda itu. Meski patah hati, Doker Sakti tetap
rela menawarkan bantuan untuk Mutia dalam pencarian Zona yang notabene
merupakan saingan cintanya. Dokter Sakti menyimpan rasa cinta itu di dalam
hatinya, dan berniat mengutamakan kebahagiaan Mutia.
Sangat disayangkan sosok yang
dilihat dokter Sakti bukan Zona, tapi Ari yang merupakan saudara kembar Zona. Ari yang sebenarnya mengetahui keberadaan Zona terpaksa harus merahasiakan
keberadaan Zona dari Mutia dan Sakti atas permintaan saudara kembarnya. Mutia
yang lama-lama jenuh dengan kemisteriusan Ari berencana untuk mendayagunakan
para pengungsi agar bisa membangun kembali kehidupannya. Ia pindah dari Jakarta
ke Medan dengan membawa beberapa pengungsi untuk diberikan pelatihan kemampuan
menjahit. Mutia tinggal bersama para pengungsi dan mengembangkan usaha konveksi
kecil-kecilan hingga mereka memiliki penghasilan tetap yang cukup untuk
bertahan dan menyekolahkan beberapa adik-adik angkatnya para korban Tsunami.
Sedangkan Sakti yang merasa ditolak telah lama lost contact dengan Mutia.
Ketika Dokter
Sakti liburan bersama keluarganya ke Singapura, dia melihat sosok Zona yang
dikenalinya. Ia mengabarkan Mutia secepatnya dan mengambil tindakan untuk
bicara dengan Zona. Dari situlah ia mengetahui rahasia Zona yang selama ini
mendorongnya untuk tidak menemui Mutia. Meski begitu Dokter Sakti tetap
membujuk Zona untuk menghubungi Mutia dan mengabarkan keadaannya. Sakti memberikan
nomor teleponnya ke Zona dan mereka berjanji akan bertemu lagi membicarakan ini.
Malamnya Sakti diminta
menemui Zona, dan Sakti memaksa Zona berbicara dengan Mutia lewat telepon. Mutia berhasil berbicara dengan Zona, tapi respon Mutia di luar dugaan.
Ternyata Mutia baru menyadari kesungguhan cinta Dokter Sakti dan lebih memilih
Sakti daripada Zona.
Hingga akhirnya dengan
bantuan Leyla, adik Sakti, Sakti dipertemukan dengan Mutia dalam suatu
pertemuan yang tidak diduga oleh Sakti. Disana akhirnya Mutia menyatakan
perasaan yang sebenarnya bahwa ia telah menyerah mengenai Zona. Saat itulah
Sakti berniat melamarnya, meski cincin yang telah ia beli untuk Mutia ternyata
tertinggal di rumah. Pada akhirnya diselenggarakanlah pesta pernikahan Dokter
Sakti dan Mutiara, meninggalkan Zona, Ari, dan Matt yang patah hati.
Komentar Penulis
Novel Zona @ Tsunami
ini memiliki tokoh utama yang berkarakter kuat yaitu Mutiara/ Mutia. Gadis high pride yang
kreatif, cerdas, humanis, supel, berjiwa petualang, aktif, juga simpel. Seolah Mutiara
merupakan sosok wonder woman ideal yang jarang ditemukan di masa ini. Harga dirinya
yang tinggi membuatnya susah menerima cara Zona mengungkapkan cintanya yang
terkesan main-main.
Tokoh pendukung pun
dibuat sangat menarik. Karakter Zona merupakan karakter pemuda yang unik dan
menggemaskan, pemuda tampan yang narsis, cerdas, cari perhatian, dan berusaha
keras menarik perhatian gadis yang dicintainya dengan masih mempertahankan
gengsinya, hasilnya adalah kekonyolan-kekonyolan yang terjadi karena gengsinya
bentrok dengan perasaannya yang sebenarnya. Sementara Dokter Sakti merupakan
tokoh pemuda teladan yang amat baik hati, tapi tetap memiliki kekonyolannya
sendiri karena idealismenya seringkali bertentangan dengan perasaan hatinya yang sejujurnya.
Tipikal pemuda kritis yang selalu mencoba bertindak idealis meski harus
mengorbankan perasaannya sendiri. Intinya penulis senang sekali membuat
karakter yang patut menjadi panutan, natural, punya kekonyolan, tapi tetap
membuat kagum.
Buku ini mengambil
setting dominan di Aceh pasca tsunami, hal inilah yang menjadikannya menarik. Dan
seolah penulis tahu betul keadaan Aceh pasca tsunami, penulis
mendeskripsikannya dengan sangat nyata. Bisa ditebak pendalaman materi penulis
pasti didapat dengan hasil observasi yang teliti karena terkesan realistis dan
tidak mengada-ada. Setting lainnya seperti keadaan kantor tempat Mutiara dan
Zona bekerja di Jakarta, ataupun aktivitas Mutiara pun terkesan realistis,
seolah benar-benar nyata dan sesuai dengan gaya hidup para wanita karir jakarta
di zaman ini.
Penyampaian narasi cerita,
gaya bicara maupun jalan pikiran para tokoh pun disampaikan dengan tepat, membumi sekaligus menarik. Dialog maupun monolog mereka tetap terasa natural, intelek sekaligus lucu,
tanpa melupakan faktor EYD. Sudut pandang campuran membuat novel ini lebih baik
lagi, hingga semua perasaan para karakter terwakili hingga ke hati yang terdalamnya.
Kekurangan yang penulis
temukan hampir tidak ada. Mungkin hanya pada cerita Sakti dan Mutiara yang
kurang digali romantismenya. Sisanya tertutupi karena gaya bercerita penulisnya
lincah dan selalu disisipi humor-humor segar yang sering muncul di saat yang
tidak terduga, itu sudah cukup menyempurnakan semuanya.
Kesimpulan
Zona @ Tsunami
merupakan novel chicklit yang layak dibaca. Lebih dari menghibur, novel ini juga
menyelipkan beberapa pesan moral, terutama mengenai cara menyikapi bencana
besar.
Terima kasih, artikel yang menarik~
BalasHapusKunjungi :
Website Kami
Website Kami