It's me

It's me
It's all about me

Minggu, 13 Mei 2012

Tugas 4 : Resensi Novel Zona @ Tsunami




Latar Belakang
Sekarang sangat banyak novel yang mengusung konsep Chicklit atau Teenlit yang ringan untuk bacaan di waktu senggang. Novel Chicklit dan Teenlit memiliki ciri khas cerita yang sederhana, romantisme yang manis tapi tidak berlebihan, candaan yang menggelitik, dan konflik yang tidak terlalu berat, umumnya mengusung cerita realita cinta di kehidupan sehari-hari. Bedanya hanya pada latar ceritanya, Teenlit berkisar mengenai cerita remaja di masa-masa sekolah, sedangkan Chicklit mengusung latar di masa yang lebih dewasa seputar dunia kuliah, kerja, atau masa-masa pasca sekolah lainnya. Penulis memutuskan mengangkat novel Chicklit karena sifat ceritanya yang ringan dan penyampaiannya dengan bahasa yang realistis di kehidupan sehari-hari. Latar cerita Chicklit yang berkisar di masa yang sedang penulis alami membuat penulis lebih mudah untuk memahami dan menikmati alur ceritanya.
Sayangnya semakin banyak Novel yang diterbitkan dan penulis-penulis baru yang bermunculan, tampaknya malah menurunkan standar kualitas Novel yang lolos untuk diterbitkan. Seolah-olah penerbit semakin ceroboh dalam menseleksi karya-karya mana yang memenuhi kriteria penerbitan dan layak diterbitkan. Semakin banyak dijumpai penulis-penulis novel “ababil” yang mengangkat cerita yang “tidak terlalu spesial” dari tokoh yang berkarakter terlalu lenjeh atau tidak menarik, dengan kemampuan menulis yang pas-pasan dan bahkan bahasa yang tidak sesuai EYD atau terkesan dibuat-buat. Hal itu membuat penulis lebih berhati-hati dalam menseleksi novel yang akan dibeli saat berada di toko buku.
Penulis sangat senang mengetahui penulis tidak salah memilih untuk membeli novel berjudul “Zona @ Tsunami”. Novel chicklit ini memenuhi semua kriteria yang penulis tetapkan untuk sebuah novel yang menarik. Tema cerita yang menarik, latar cerita yang menarik, pendalaman materi mengenai setting cerita yang mendalam, bahasa yang realistis namun tetap memiliki gaya penyampaian yang menarik, alur cerita yang mengejutkan, dan tentu saja karakter tokoh yang menarik. Penjabaran itu cukup untuk menggambarkan betapa menariknya novel chicklit  Zona @ Tsunami hingga terpilih untuk bahan resensi kali ini.

Isi Ringkasan

Mutiara, atau biasa dipanggil Mutia hanya seorang copywriter dari sebuah perusahaan periklanan di Jakarta, ia memiliki rekan kerja seorang art director yang dianggapnya menyebalkan sekaligus mempesona yang bernama Zona. Mutia seringkali dibuat kesal oleh pemuda narsis yang selalu mencari perhatiannya itu, karena itu gadis copywriter ini selalu memasang aksi jutek menanggapi pemuda tampan itu. Mutia dan Zona terlanjur dekat, walau hanya karena berdebat dan terus beradu mulut soal masalah tidak penting atau karena proyek perusahaan yang membuat mereka terpaksa bekerja sama. Mereka lawan bicara yang serasi, dan mereka mempunyai rasa cinta yang mereka rahasiakan di hati masing-masing, sebenarnya mudah ditebak bahwa mereka saling mencintai. Sayangnya karena rasa gengsi Mutia dan sifat narsisme Zona, rasa cinta tersebut tidak pernah saling tersalurkan dengan jujur. Hingga kondisi berbalik menuju yang terburuk.
Menjelang akhir tahun 2004, Zona yang juga merupakan anggota sebuah LSM pelestarian alam ditugaskan ke Aceh untuk menyelidiki proyek yang sedang berlangsung di Taman Nasional Gunung Leuseur, NAD. Zona berhasil mendapat izin dari kantornya untuk pergi ke Banda Aceh, tapi sebelum ia sempat pergi ke Leuseur, tanpa disangka datang musibah berupa tsunami mahadahsyat di Banda Aceh. Sejak saat itu Zona lenyap tanpa kabar. Seantero kantor periklanan tempat Zona dan Mutia bekerja heboh karena berita tsunami ini, perusahaan itu ikut mengerahkan upaya dalam pencarian Zona dengan segala cara. Terutama yang merasa kehilangan adalah Mutia, ia belum sempat mengungkapkan rasa cintanya secara jujur kepada Zona. Mutialah yang paling gigih dalam pencarian Zona, ia sibuk bolak-balik mengurus iklan pencarian Zona.
Suatu saat Mutiara ditugaskan mencari identitas Zona lebih lengkap dengan mendatangi kediaman Zona bersama seorang rekan kerjanya. Saat mencari informasi tentang Zona di kamar pemuda itu, Mutia menemukan tanda cinta Zona untuknya, ungkapan sejujurnya Zona dari hati yang terdalam untuk Mutia yang ternyata begitu dicintainya, itu semakin membuat Mutia menyesal akan sikapnya yang jutek ke Zona selama ini. Kejadian itu mendorong Mutia untuk mengambil keputusan nekat, yaitu menjadi relawan yang turun langsung ke Aceh dan mencari Zona. Awalnya sangat sulit bagi Mutia untuk meyakinkan rekan sekantor dan atasannya mengenai keseriusan rencananya ini, tapi karena Mutia tipe gadis yang keras kemauan, ia lebih memilih mengundurkan diri dari kantor karena tidak mendapat persetujuan atasannya.
Mutia merupakan gadis tangguh, sejak masa SMA dan kuliah dia berpengalaman menjadi petualang. Memiliki dasar pengalaman sebagai Mapala, pernah menjadi asisten seorang petualang kelas dunia bernama Matt, dan lulus membawa ilmu dari jurusan Psikologinya membuat fisik dan mental Mutia tangguh dalam menghadapi tantangan. Karena itu di Banda Aceh dia menjadi relawan yang kritis dan cepat tanggap. Meski tujuan awalnya untuk mencari keberadaan Zona, namun sisi humanisnya mendorongnya untuk ikut serta membantu memulihkan trauma para korban tsunami dengan ilmu psikologi yang pernah dipelajarinya. Mencari Zona tetap ia lakukan seiring dengan kesibukannya merawat para pengungsi korban tsunami, dengan menyebarkan pamflet, bahkan memeriksa setiap mayat yang ditemukan untuk memastikan tidak ada wajah Zona yang dikenalinya. Di posko pengungsian itulah dia disarankan untuk bertemu Dokter Sakti, dokter ahli bedah yang ikut menjadi relawan dan berperan sebagai petugas medis bersama teman-teman seprofesinya di posko pengungsian. Dokter Saktilah yang disebut-sebut pernah melihat sosok Zona.
Ketika baru bertemu Dokter Sakti langsung terpesona pada Mutia karena karakter kuatnya dan perhatiannya pada para pengungsi. Sayang Mutia terlalu fokus mencari Zona sehingga tidak menanggapi perasaan cinta dokter muda itu. Meski patah hati, Doker Sakti tetap rela menawarkan bantuan untuk Mutia dalam pencarian Zona yang notabene merupakan saingan cintanya. Dokter Sakti menyimpan rasa cinta itu di dalam hatinya, dan berniat mengutamakan kebahagiaan Mutia.
Sangat disayangkan sosok yang dilihat dokter Sakti bukan Zona, tapi Ari yang merupakan saudara kembar Zona. Ari yang sebenarnya mengetahui keberadaan Zona terpaksa harus merahasiakan keberadaan Zona dari Mutia dan Sakti atas permintaan saudara kembarnya. Mutia yang lama-lama jenuh dengan kemisteriusan Ari berencana untuk mendayagunakan para pengungsi agar bisa membangun kembali kehidupannya. Ia pindah dari Jakarta ke Medan dengan membawa beberapa pengungsi untuk diberikan pelatihan kemampuan menjahit. Mutia tinggal bersama para pengungsi dan mengembangkan usaha konveksi kecil-kecilan hingga mereka memiliki penghasilan tetap yang cukup untuk bertahan dan menyekolahkan beberapa adik-adik angkatnya para korban Tsunami. Sedangkan Sakti yang merasa ditolak telah lama lost contact dengan Mutia.
Ketika Dokter Sakti liburan bersama keluarganya ke Singapura, dia melihat sosok Zona yang dikenalinya. Ia mengabarkan Mutia secepatnya dan mengambil tindakan untuk bicara dengan Zona. Dari situlah ia mengetahui rahasia Zona yang selama ini mendorongnya untuk tidak menemui Mutia. Meski begitu Dokter Sakti tetap membujuk Zona untuk menghubungi Mutia dan mengabarkan keadaannya. Sakti memberikan nomor teleponnya ke Zona dan mereka berjanji akan bertemu lagi membicarakan ini.
Malamnya Sakti diminta menemui Zona, dan Sakti memaksa Zona berbicara dengan Mutia lewat telepon. Mutia berhasil berbicara dengan Zona, tapi respon Mutia di luar dugaan. Ternyata Mutia baru menyadari kesungguhan cinta Dokter Sakti dan lebih memilih Sakti daripada Zona.
Hingga akhirnya dengan bantuan Leyla, adik Sakti, Sakti dipertemukan dengan Mutia dalam suatu pertemuan yang tidak diduga oleh Sakti. Disana akhirnya Mutia menyatakan perasaan yang sebenarnya bahwa ia telah menyerah mengenai Zona. Saat itulah Sakti berniat melamarnya, meski cincin yang telah ia beli untuk Mutia ternyata tertinggal di rumah. Pada akhirnya diselenggarakanlah pesta pernikahan Dokter Sakti dan Mutiara, meninggalkan Zona, Ari, dan Matt yang patah hati.


  Komentar Penulis

Novel Zona @ Tsunami ini memiliki tokoh utama yang berkarakter kuat yaitu Mutiara/ Mutia. Gadis high pride yang kreatif, cerdas, humanis, supel, berjiwa petualang, aktif, juga simpel. Seolah Mutiara merupakan sosok wonder woman ideal yang jarang ditemukan di masa ini. Harga dirinya yang tinggi membuatnya susah menerima cara Zona mengungkapkan cintanya yang terkesan main-main.
Tokoh pendukung pun dibuat sangat menarik. Karakter Zona merupakan karakter pemuda yang unik dan menggemaskan, pemuda tampan yang narsis, cerdas, cari perhatian, dan berusaha keras menarik perhatian gadis yang dicintainya dengan masih mempertahankan gengsinya, hasilnya adalah kekonyolan-kekonyolan yang terjadi karena gengsinya bentrok dengan perasaannya yang sebenarnya. Sementara Dokter Sakti merupakan tokoh pemuda teladan yang amat baik hati, tapi tetap memiliki kekonyolannya sendiri karena idealismenya seringkali bertentangan dengan perasaan hatinya yang sejujurnya. Tipikal pemuda kritis yang selalu mencoba bertindak idealis meski harus mengorbankan perasaannya sendiri. Intinya penulis senang sekali membuat karakter yang patut menjadi panutan, natural, punya kekonyolan, tapi tetap membuat kagum.
Buku ini mengambil setting dominan di Aceh pasca tsunami, hal inilah yang menjadikannya menarik. Dan seolah penulis tahu betul keadaan Aceh pasca tsunami, penulis mendeskripsikannya dengan sangat nyata. Bisa ditebak pendalaman materi penulis pasti didapat dengan hasil observasi yang teliti karena terkesan realistis dan tidak mengada-ada. Setting lainnya seperti keadaan kantor tempat Mutiara dan Zona bekerja di Jakarta, ataupun aktivitas Mutiara pun terkesan realistis, seolah benar-benar nyata dan sesuai dengan gaya hidup para wanita karir jakarta di zaman ini.
Penyampaian narasi cerita, gaya bicara maupun jalan pikiran para tokoh pun disampaikan dengan tepat, membumi sekaligus menarik. Dialog maupun monolog mereka tetap terasa natural, intelek sekaligus lucu, tanpa melupakan faktor EYD. Sudut pandang campuran membuat novel ini lebih baik lagi, hingga semua perasaan para karakter terwakili hingga ke hati yang terdalamnya.
Kekurangan yang penulis temukan hampir tidak ada. Mungkin hanya pada cerita Sakti dan Mutiara yang kurang digali romantismenya. Sisanya tertutupi karena gaya bercerita penulisnya lincah dan selalu disisipi humor-humor segar yang sering muncul di saat yang tidak terduga, itu sudah cukup menyempurnakan semuanya.

Kesimpulan

Zona @ Tsunami merupakan novel chicklit yang layak dibaca. Lebih dari menghibur, novel ini juga menyelipkan beberapa pesan moral, terutama mengenai cara menyikapi bencana besar.

1 komentar: