It's me

It's me
It's all about me

Sabtu, 28 Mei 2011

Biografi Selena Gomez

Biography of my little sister, (in my dream, hehe) Selena Gomez.



Nama di akte : Selena Marie Gomez
TTL : Prairie, Texas, 22 Juli 1992
Panggilan sayang : Sel, Selly
Tinggi : 1,65 meter


Selena Marie Gomez adalah anak dari pasangan Mandy Cornett dan Ricardo Gomez. Pada usia muda ibunya pindah dari New York ke Grand Prairie, Texas. Ibunya melahirkan Selena di umurnya yang baru 16 tahun. Dan ibunya hanya mengandalkan hidupnya dari gaji ke gaji. Selena mengawali debutnya dengan menjadi Gianna di Barney & Friends pada tahun 2001 dimana dia benar-benar mulai mendalami bakatnya. Sayangnya hanya dua tahun berselang dia dikeluarkan dari serial tersebut. Pada tahun 2003 dia mendapat peran kecil di Spy Kids 3D : Game Over dan pada tahun 2005 mengisi sedikit bagian ketika memerankan "Julie" dalam film Walker, Texas Ranger : Trial By Fire (TV) dengan Mitchel Musso. Pada tahun 2006 ia berperan sebagai "Emily Grace Garcia" dalam serial Brain Zapped (TV) sekaligus rekaman untuk mengisi movie sountrack. Dan pada tahun 2005 ia menjadi bintang tamu dalam film The Sweet Life of Zack and Cody sebagai "Gwen", lalu menjadi rival Hannah, "si rese Mikayla" di serial Hannah Montana pada tahun 2006.  






Bakat luar biasa Selena mendaratkan perannya dalam dua seri disney, dan keduanya dijalani dengan baik. Sayangnya ia tidak muncul lagi kepermukaan hingga ia mendapat peran "Alex Russo" dalam serial Wizard of Waverly Place pada tahun 2007, dimana dia harus mengikuti tiga kali audisi. Pada bulan Maret 2008 dia mendapatkan pengalaman pertamanya dalam film animasi Horton Hears a Who! , dan kemudian membintangi    Another Cinderella Story bersama bintang Disney Channel untuk ABC family, Andrew Seeley. Kedua movie-nya di Disney Channel -Princess Protection Program (TV) bersama sahabat baiknya Demi Lovato dan Wizard of Waverly Place : The Movie (TV)- ditayangkan pada musim panas 2009.



Selena gomez lahir dan dibesarkan di Grand Prairie, Texas. Ibunya Amanda (Biasa disebut Mandy) Cornett adalah wanita italia dari Dallas, Texas. Dan ayahnya Ricardo Gomez berasal dari New Mexico. Ibunda Mandy melahirkan Selena ketika berumur 16 tahun, dan orangtuanya bercerai pada tahun 1997. Sepuluh tahun kemudian ia menikah lagi dengan Brian Teefy. Selena paling dikenal baik atas perannya sebagai "Alex Russo" dalam film Wizard of Waverly Place dan sebagai Mary dalam Another Cinderella Story. Selena menandatangani kontrak rekaman dengan Hollywood Records sebelum ulang tahunnya yang ke 16 dan menjalani rekaman sebuah album yang diluncurkan pada musim panas 2009.


Ciri khas :
Senyum lebar
Sneakers Converse

About Selena :
Berasal dari Grand Prairie, Texas
Sebelum memerankan "Alex Russo" dalam Wizard of Waverly Place, Selena tidak tertarik pada dunia magic maupun tentang Harry Potter.
Pelajaran favoritnya adalah science.
Olahraga favoritnya adalah basket.
Inspirasi gaya dan artis favoritnya adalah Rachel McAdams.
Ketika memainkan film animasi Hoston Hears a Who! (2008), ia berperan menjadi anak dari Steve Carell, tapi Selena belum pernah bertemu dengannya sekalipun.
Dia menjadi tertarik dengan akting setelah melihat ibunya, Mandy Cornett.
Band favoritnya adalah paramore.
Senang menyanyikan "Rockstar" dr Hannah Montana dan apapun lagu paramore.
Anjing peliharaannya yang bernama Chip diadopsi dari penampungan binatang.
Dia menyukai cheerleading, surfing, dan skateboarding.
Ditemukan oleh Disney melalui panggilan casting tingkat nasional.
Menyanyikan soundtrack untuk filmnya di Disney Channel, Wizard of Waverly Place.  
Sahabat baiknya adalah Demi Lovato dan Taylor Swift.
Ia adalah anak semata wayang.
Sepatu favoritnya adalah converse.
Memiliki 4 anjing, yaitu Chip, Willy, Fina dan Wallace.
Ia belajar bermain gitar, drum, dan piano karena ia ingin mempunyai band sendiri.
Memakai cincin kemurnian bertuliskan "True love waits".
Dia adalah blesteran Meksiko dan Italia.
Orang tuanya bercerai ketika ia berusia 5 tahun.
Namanya diambil dari nama penyanyi Tejano, Selena Quintanilla-Perez.
Dia berpartisipasi dalam proyek Peringatan Hari Bumi oleh Disney Channel.
Penampilan perdananya dalam radio Disney adalah pada tanggal 26 Oktober 2007.
Walaupun ia meluruskan rambutnya, aslinya ia terlahir dengan rambut hitam ikal.
Nama "Selena" memiliki arti "Bulan" dalam bahasa yunani.
Dia adalah fans berat dari Johnny Depp dan Lady Sovereign.
Dia dan sahabatnya, Demi Lovato, memiliki kalung berbandul gitar yang berpasangan.
Memiliki lagu yang ditulis dan dinyanyikan tentang dirinya berjudul "Selena Gomez" oleh Greg Kurka.
Digelari sebagai "Duta Unicef Termuda" ketika berumur 17 tahun di tahun 2009.
Snack kesukaannya adalah Chocolate Chip Cookies.
Menjadi penyanyi utama dalam bandnya Selena Gomez & The Scene.
Berpartisipasi dalam gerakan "Runway for Life" untuk St Jude Children Research Hospital mulai 2008.
Penggemar berat Fefe Dobson, ia meng-cover salah satu lagu Fefe Dobson yang berjudul "As a Blonde"dalam albumnya "Kiss and Tell", dan Fefe juga menulis ulang lagu hit single Selena Gomez yang berjudul "Round and Round".

Motto :

Jadilah dirimu sendiri, nggak ada yg lbh baik dr itu.

Aku bukan orang yang suka memastikan bahwa aku bergaya sama seperti gadis2 lainnya, aku rasa kita terlihat terbaik ketika kita berbeda sendiri/ unik.

Aku ingin seperti teman-temanku. Aku hang-out bersama gadis2 bermata biru dan berambut pirang dan berkata "Aku ingin terlihat seperti mereka".

[Dia berjanji untuk mempertahankan keperawanannya hingga menikah nanti] Suatu hari ia berkata "Ayah aku ingin cincin perjanjian." Maka ayah pergi ke gereja dan mendapatkan cincin pemberkatan itu. Ayah menjadikanku sebagai contoh untuk anak-anak lainnya. Aku terus menjaga janji untuk diri sendiri, untuk keluargaku, dan untuk Tuhan.

[Dia memakai cincin kemurnian] Aku memakainya sejak umur 12 tahun. Tapi untukku hal ini bukan sesuatu untuk dipamerkan. Ini adalah bentuk janji yang kubuat antara aku dan Tuhanku. Aku rasa banyak orang salah menginterpretasikannya sebagai trend dan aku rasa orang2 telah (ikut2an) memilikinya.



Rabu, 04 Mei 2011

Kau Selalu Tahu (Tanza)

Download Lagu Tanza : Kau Selalu Tahu






Dia begini dia begitu
Kau slalu tau
Dia dengan siapa dia berbuat apa
Kau slalu tau

Semua tentang dia kenangan tentang dia
Masih kau simpan
Cerita tentang dia semua tentang dia
Masih kau kenang

Reff :
Apa yang engkau tau
Tentang diriku
Apa kau tidak tau
Disini aku terluka

Satu Bintang Terang (Tanza)

Download Lagu Tanza : Satu Bintang Terang



Lirik :


Lihatlah langit disana
Temukan satu bintang terang
Takkan pernah dia tinggalkan
Keindahan langit oleh cahayanya

Oh bintang kau membuatku merindu
Slalu terbayang wajahnya
Tertawan tatap matanya
Terbawa aku dalam senyuman

Bintang katakan padaku
Bagaimana hatinya mencintaiku
Tuluskah kasihnya untukku
Setulus sinar indahmu itu

Oh bintang katakan padanya
Aku sangat mencintainya
Tulusnya hatiku untuknya
Setulus sinar terang mu

Dampak Pendapatan Nasional



Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Di negara ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan memberikan pendapatan nasional bagi Negara. Pendapatan Nasional dalam Negeri dapat mendonkrak pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dapat dipengaruhi oleh beberapa factor. Untuk itu, agar lebih memahami dalam penjelasan pendapatan nasional harus mengetahui definisi dari Pendapatan Nasional.




Dampak Pendapatan Nasional Bagi Luar Negeri


Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Sebuah pendapatan itu baik bagi pemasukan untuk negara kita. Dengan masuknya pendapatan yang ada maka negara pun akan mengalami penaikan derajat dimata dunia. Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun.
Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara. Dampak positif dari pendapatan nasional untuk dalam negeri adalah mendorong perekonomian lebih baik, meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sedangkan dampak negatifnya adalah keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian menurun. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin menurun dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dampaknya apabila data pendapatan nasional diketahui, maka akan memberikan dampak bagi kondisi perekonomian dalam suatu Negara. Berikut ini beberapa dampak diketahuinya pendapatan nasional bagi kondisi perekonomian dalam negeri :
v  Dengan mengetahui data pendapatan nasional, pemerintah dapat menelaah kembali struktur perekonomian yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat kebijakan guna meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini.
v  Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat mengetahui tingkat penyebaran pendapatan yang kurang merata antar daerah, dengan begitu pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru di daerah yang berpendapatan rendah dengan tujuan mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta pendapatan antar daerah juga akan lebih merata. Sehingga kondisi perekonomian di Negara ini dapat ditingkatkan.
v  Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekonomian terhadap pendapatan nasional. Maksudnya pemerintah dapat meningkatkan sektor-sektor tertentu yang kurang memberikan kontribusi bagi pendapatan nasional agar dapat lebih berkontribusi terhadap pendapatan nasional untuk masa yang akan datang, serta dapat menentukan sektor mana saja yang menjadi andalan untuk meningkatkan pendapatan nasional.
v  Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan perumusan kebijakan untuk meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini untuk masa yang akan datang.
Indonesia sendiri pernah menjadi salah satu negara dengan pendapatan nasional terendah seasia tenggara. Hal tersebut terjadi saat krisis ekonomi di Indonesia, Harga-harga melonjak dan masyarakat kewalahan untuk membeli bahan-bahan pokok, akibatnya pendapatan pun menurun dan berdampak langsung pada pendapatan nasional tentunya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antardaerah di Indonesia, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah. Misalnya menentukan upah minimum regional, daerah dengan pendapatan besar maka upah minimum regionalnya juga akan meningkat. Semua hal di atas mengarah pada satu tujuan bersama yaitu peningkatan kondisi perekonomian Negara ini dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Semoga dengan segala perbaikan yang akan dilakukan pemerintah, Negara kita dapat meningkatkan pendapatan nasionalnya di masa yang akan datang dan dibarengi dengan kenaikan tingkat kesejahteraan rakyat.

Dampak Pendapatan Nasional Bagi Luar Negeri

Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. Pendapatan Nasional memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu negara serta kestabilan perekonomian satu negara dan negara lainnya, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu Negara.
Kekhawatiran masyarakat terhadap pembengkakan utang luar negeri ini dipicu juga oleh isu ekonomi neoliberal (neolib) yang saat ini sudah masuk dalam ranah politik dan menjadi issu hangat dalam percaturan politik pilpres. dimana para pemegang kebijakan moneter Indonesia yang dituding beraliran neolib dan dekat dengan IMF dikhwatirkan akan melakukan pinjaman luar negeri lagi.
Dampak positifnya adalah meningkatkan kerja sama dengan negara lain, tumbuhnya rasa persaudaraan dengan negara lain sehingga memiliki hubungan yang baik dengan negara lain, meningkatnya derajat negara dimata negara lain, karena mengganggap dimana jumlah pendapatan nasionalnya tinggi maka negara tersebut termasuk negara yang maju dan tingkat kemakmuran masyarakatnya juga tinggi. Jika sudah begitu, hubungan antar negara dapat terjalin dengan baik.
Dampak negatifnya adalah masuknya kebudayaan asing secara bebas di negara kita sehingga kebudayaan negara sedniri mulai tergeser, kerja sama dengan negara lain membuat jarak temu untuk melakukan transaksi jarang sehingga dapat menimbulkan kecurigaan dan ketidak percayaan. Oleh karena itu, kita harus melakukan hubungan baik dengan negara lain dengan mengadakan kerja sama dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan lainnya untuk meningkatkan pendapatan nasional.

Dampak Kenaikan Harga

Dampak Kenaikan Harga
A.    Bagi Produsen
Kenaikan harga adalah masalah pelik yang sering terjadi dalam dunia ekonomi, dan tidak dapat ditampik kenaikan harga membawa pengaruh bagi setiap elemen masyarakat yang terlibat didalamnya,tak terkecuali bagi produsen.
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Bagi produsen inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika kondisinya seperti itu, produsen akan terdorong untuk memperbanyak bahkan melipat gandakan produksinya, namun bila inflasi menyebabkan kenaikan biaya produksi maka kondisi ini merugikan bagi produsen. Produsen akan mengurangi produksinya atau bisa juga berhenti untuk beberapa waktu.
Hal lain juga bisa terjadi yaitu perusahaan tersebut bangkrut ( tidak memproduksi lagi),dikarenakan tidak sanggup untuk mengikuti laju inflasi. 
Produsen adalah pihak yang melakukan kegiatan produksi atau pihak pihak penghasil komoditas ekonomi. Produsen sebagai pihak yang melakukan kegiatan produksi maksudnya adalah produsen biasanya sekumpulan pihak yang saling bekerja sama untuk menciptakan suatu bahan mentah ataupun bahan setengah jadi menjadi barang bernilai ekonomi/dapat menghasilkan keuntungan bagi pihak tersebut,misalnya pengrajin rotan,atau produsen baju, dll. Disebut pula penghasil komoditas ekonomi jika produsen tersebut mengolah sesatu yang dimilikinya sehingga menghasilkan sesuatu benilai ekonomi, misalnya kebutuhan pangan yang dapat dijual mentah seperti cabai, buah-buahan segar dll.
Produsen merupakan salah satu pihak yang mendapat kesulitan atau kerugian jika terjadi kenaikan harga. Bagi perusahaan atau pabrik pengolah bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang bernilai ekonomi, maka masalah kenaikan harga berhubungan dengan bahan baku. Seperti yang kita tahu bahwa bahan baku adalah hal terpenting dalam proses produksi, tanpa bahan baku maka tak ada yang dapat diolah ataupun diproduksi. Mahalnya bahan baku membuat produsen harus berfikit ulang tentang biaya produksi dan laba yang akan didapatkan. Semakin tinggi harga bahan baku makan semakin melunjak pula biaya produksi. Dengan kondisi seperti ini produsen harus mencari inisiatif untuk menekan harga produksi. Banyak dari para produsen yang akhirnya memilih untuk menaikkan harga jual barang dagangannya, tetapi hal ini dapat berdampak menurunnya tingkat penjualan karena konsumen enggan membeli barang dengan harga tinggi, apalagi di Negara berkembang seperti Indonesia yang warganya memiliki tingkat konsumtif tinggi namun kemapuan membeli yang rendah, dengan kata lain masyarakat akan cenderung mencari barang yang sama dengan harga serendah mungkin dan menomor dua kan kualitas.
Kenyataan semacam ini membuat beberapa produsen menyiasati kenaikan harga ini dengan cara memperkecil ukuran barang yang diproduksinya. Seperti produsen kue yang memperkecil ukuran kue yang dijualnya sehingga tak perlu menaikkan harga jual kue tersebut dan dapat mempertahankan konsumen nya. Sekalipun mendapat protes dari konsumen cara ini tetap menjadi pilihan jitu bagi para produsen untuk menyiasati kenaikan harga bahan baku produksi.
Masalah tersulit justru dialami para produsen penghasil komoditas ekonomi langsung, seperti produsen cabai. Belakangan harga cabai yang tinggi menjadi buah bibir dikalangan masyarakat yang merupakan konsumen utama. Produsen tidak mungkin memperkecil ukuran cabai ataupun menghasilkan cabai kualitas kedua, karena yang dihadapkan pada mereka sering kali bukan hanya menganai bahan baku pendukung produksi seperti pupuk dll, tapi juga berhadapan langsung dengan cuaca buruk. Tingginya tingkat bencana alam juga curah hujan yang tak menentu membuat barang-barang ekonomi yang dihasilakn dari sector pertanian dan perkebunan mengalami kerusakan besar-besaran yang menyebabkan langka nya barang-barang tersebut. Beberapa produsen seolah dipaksa untuk menaikkan harga dari barang-barang tersebut, bagai makan buah simalakama, dengan menakkan harga konsumen akan pergi satu-persatu namun jika tidak menaikkan harga mereka akan rugi besar. Mereka juga dihadapkan dengan kenyataan bahwa sayuran ataupun buah yang mereka jual dapat busuk jika tidak segera laku terjual. 

B.    Bagi Konsumen

Konsumen adalah mereka yang memilki pendapatan (uang) dan menjadi pembeli barang dan jasa di pasar. Sedangkan perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, menimbang , mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka dikenal dengan perilaku konsumen.
Dalam perilaku konsumen disebutkan kata menimbang dan mengevaluasi. Seseorang konsumen yang rasional pada waktu akan memutuskan pembelian suatu barang tidak didasari oleh emosi belaka namun terutama didasari pada suatu pertimbangan bahwa apa yang akan dibelinya memang memberikan tingkat kepuasan terbesar jika dibandingkan dengan barang lainnya. Tentunya ada criteria-kriteria terentu yang ‘dipatok’ oleh konsumen tersebut untuk mendapatkan kepuasan terbesar dalam pembelian tadi. Kriteria yang paling erat tentunya seputar kualitas barang dan harga barang.
Dampak kenaikan harga lebih dirasakan oleh para konsumen kalangan bawah. Dengan meningkatnya harga barang, mereka akan membatasi pembelian beberapa kebutuhan sehari-hari yang biasanya mereka penuhi. Oleh karena itu diharapkan agar kenaikan harga tidak terjadi berlarut-larut.

C.     Bagi Pemerintah

Kenaikan harga, mendengar kata ini jelas hal pertama yang masyarakat akan ingat adalah pemerintah,naik atau turunnya harga ditetapkan oleh pemerintah, Karena sebab ini pula setiap kali timbul akan ketidak puasan kenaikan harga,masyarakan akan berbondong-bondong menggelar aksi semacam demostrasi didepan gedung DPR yang dianggap sebagai penyalur aspirasi rakyat terhada pemerintah.
Dibalik semua itu, sesungguhnya pemerintah memiliki beberapa alasan untuk menaikkan harga. Ambil contoh kenaikan harga bbm, pada tanggal 1 April 2001 pemerintah menunda kenaikan harga bbm, karena takut akan reaksi masyarakat yang menentang hal tersebut. Namun sebagai akibat penundaan kenaikan harga BBM 1 April 2001 tersebut, jumlah subsidi BBM mengalami pembengkaan cukup besar dari sekitar Rp. 43 triliun menjadi Rp. 66,8 triliun seiring dengan melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar AS. Karena itu pada tanggal 15 Juni 2001 pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bbm lebih cepat dari rencana semula yaitu pada Oktober 2001, yang didasarkan pada adanya komitmen pemerintah untuk mengurangi segala bentuk subsidi pemerintah secara bertahap termasuk subsidi BBM dan TDL, sesuai dengan nota kesepakatan antara pemerintah RI dengan IMF yang tertuang dalam Letter of Intent (LoI). Kedua, dengan kenaikan harga BBM dan TDL tersebut diharapkan pemerintah dapat mengurangi defisit anggaran dalam APBN 2001 dimana saat ini diperkirakan defisit anggaran sebesar Rp. 53,8 triiliun (dengan asumsi kurs rupiah Rp. 9.600,-/US dollar). Ketiga, meminimalisir kemungkinan terjadinya penyelundupan BBM, mengingat adanya disparitas harga yang cukup besar antara harga BBM dalam dan luar negeri. Sebagaimana kita ketahui bahwa selama disparitas harga BBM tersebut cukup besar, maka ada kecenderungan para pelaku bisnis untuk melakukan aksi profit taking (ambil untung). Dalam hal ini, untuk mencegah terjadinya penyelundupan BBM , nampaknya kebijakan kenaikan harga BBM saja tidaklah cukup tanpa dibarengi dengan pengamanan yang memadai.
Masalah yang terus mendapat perhatian dari pemerintah adalah masalah inflasi.
Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat.
Awalnya kesempatan kerja yang tinggi menciptakan pendapatan tinggi yang selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. Pengeluaran ini dapat menimbulkan inflasi.
Ada kalanya tingkat inflasi meningkat tiba-tiba atau wujud akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di luar ekspentasi pemerintah, misalnya efek dari pengurangan nilai uang yang sangat besar atau ketidakstabilan politik. Menghadapi masalah inflasi yang bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan untuk mengatasi masalah inflasi yang bertambah cepat tingkatnya. Contohnya seperti pemerintah terpaksa mencetak uang atau meminjam dari bank sentral.

Tugas 5 TOU

1.  Uang
Uang merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang sah. pada masa-masa sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan cara barter, yaitu barang ditukar dengan barang secara langsung.
a.  Sejarah Uang
Pada jaman dahulu, jual beli dilakukan dengan sistem barter. Barter adalah perdagangan yang dilakukan dengan cara tukar menukar barang, setelah barter orang mulai menggunakan alat pembayaran yang disepakati.
Sebelum menggunakan uang, orang menggunakan barang yang tertentu sebagai alat pembayaran, misalnya kulit kerang, mutiara, batu permata, tembaga, emas, perak ,  manik-manik, dan gigi binatang.
Pada zaman modern uang digunakan sebagai alat pembayaran. dengan menggunakan uang, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya.

b.  Jenis-Jenis Uang

Jenis-Jenis uang di bagi menjadi dua yaitu:
·                     Uang kartal
Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia.
Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah Bank Indonesia, sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah adalah Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia).
·                     Uang Giral
Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai uang yang sangat besar.
Kegunaan uang ialah untuk digunakan sebagai alat pembayaran, alat penukar, alat penentu harga, dan dapat pula di tabung.
Dibawah ini adalah daftar mata uang di dunia yang berlaku saat ini, diantaranya sebagai berikut :
Abbesinia : Dollar                   Afghanistan : Afgani
Afrika Selatan : Rand              Afrika Tengah : Franc
Albania : Lek                              Aliazair : Dinar
Amerika Serikat : Dollar        Angola : Kwanza
Argentina : Peso                        Australia : Dollar
Austria : Shilling                        Bangladesh : Taha
Belanda : Gulden                        Belgia : Franc
Bolivia : Boliviarnus                 Brazil : Cruzeiro
Brunei Darussalam : Dollar    Bulgaria : Lev
Canada : Dollar                            Cekoslovakia : Koruna
Ceylon : Rupee                             Chad : Franc
Chili : Peso                                     Cina : Yuan
Denmark : Krone                         Dominika : Peso
EI Salvador : Kolon                    Emirat Arab : Dirham

2.  Bank
a.  Pengertian Bank

Asal dari kata bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
Sedangkan pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dari pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung.
Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat agar lebih senang menabung.
Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.

b.  Manfaat Bank

Adanya bank tentunya memberikan manfaat bagi banyak pihak, manfaat tersebut antara lain :
1.    Sebagai model investasi, yang berarti transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek (yield enhancement).
2.    Sebagai cara lindung nilai, yang berarti transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk management.
3.    Informasi harga, yang berarti transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery).
4.    Fungsi spekulatif, yang berarti transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
5.    Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar di masa mendatang.
Terlepas dari fungsi-fungsi perbankan (bank) yang utama atau turunannya, maka yang perlu diperhatikan untuk dunia perbankan, ialah tujuan secara filosofis dari eksistensi bank di Indonesia. Hal ini sangat jelas tercermin dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan, ”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”. Meninjau lebih dalam terhadap kegiatan usaha bank, maka bank (perbankan) Indonesia dalam melakukan usahanya harus didasarkan atas asas demokrasi ekonomi yang menggunakan prinsip kehati-hatian. 4 Hal ini, jelas tergambar, karena secara filosofis bank memiliki fungsi makro dan mikro terhadap proses pembangunan bangsa.

c.  Jenis-Jenis Bank
1.    Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.
2.    Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.
3.    Bank Perkreditan Rakyat / BPR
Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.

3.  Macam-Macam Kebijakan Moneter Pada Perbankan
a.  Periode Stabilisasi & Rehabilitasi Ekonomi
Pada awal orde baru, untuk mengatasi kondisi perekonomian yang sangat memprihatinkan. Angka inflasi diperkirakan 650%.
Kebijakan yang diambil :
v  Mengubah kebijakan anggaran defisit menjadi anggaran berimbang
v  Menjalankan kebijakan kredit yang sangat ketat & kualitatif, dengan cara:
§  Menetapkan tingkat bunga kredit bagi bank-bank pemerintah.
§  Penyaluran kredit yang sangat efektif.
§  Menerbitkan tata cara pemberian kredit perbankan.
v  Memobilisasi dana masyarakat, dengan menerbitkan Inpres No. 28 Tahun 1968, yaitu:
§  Menawarkan tingkat bunga deposito yang tinggi.
§  Bebas pengusutan asal usul uang yang didepositokan.
§  Jaminan pembayaran kembali oleh Bank Indonesia.
§  Bebas pajak.
§  Pengetataan rahasia bank terhadap pemilik deposan.
v  Mengeluarkan UU No. 13 tahun 1968 tentang Bank Indonesia

b.  Periode Perekonomian Ditunjang Sektor Minyak

v  Kebijakan pemerintah dalam upaya memobilisasi dana masyarakat sebagai sumber pembiayaan pembangunan disertai dengan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI).
v  Penyediaan KLBI sebagai akibat besarnya penerimaan negara dari penerimaan ekspor minyak pada dekade 1970an.
v  Kebijakan moneter yang ditempuh:
§  Menetapkan pagu kredit (credit ceiling) & aktiva lainnya.
§  Menaikkan bunga kredit.
§  Menaikkan bunga deposito & tabungan.
§  Menaikkan ketentuan cadangan likuiditas wajib.

c.  Periode Deregulasi Perbankan

v  Memasuki dekade 1980an ekonomi Indonesia mengalami resesi sebagai dampak resesi dunia.
v  PDB turun drastic dari 7,7% menjadi 2,2% & neraca pembayaran memburuk.
v  Kebijakan yang ditempuh :
v  Penyesuaian nilai tukar Rp terhadap USD, pada bulan maret 1983 dari Rp 700,- menjadi Rp 970,-.
v  Penjadwalan ualang proyek-proyek yang menggunakan devisa dalam jumlah besar.
v  Melakukan deregulasi sektor moneter & perbankan dengan berbagai jenis paket kebijakan.
v  Paket Deregulasi :

1.    Paket Deregulasi 1 Juni 1983
§  Bank menentukan sendiri suku bunga deposito & suku bunga pinjaman.
§  Pengendalian moneter tanpa menentukan pagu kredit.
§  Pengendalian moneter tidak langsung.

2.    Paket Kebijaksanaan 27 Oktober 1988
§  Mendorong perluasan jaringan keuangan & perbankan ke seluruh wilayah Indonesia serta diversifikasi sarana dana.
§  Kemudahan pendirian bank-bank swasta baru, pembukaan kantor cabang baru, pendirian lembaga keuangan bukan bank di luar Jakarta, pendirian BPR, pemberian ijin penerbitan sertifikat deposito bagi lembaga keuangan bukan bank, perluasan tabungan.
§  Penurunan likuiditas wajib minimum dari 25% menjadi 2%.
§  Penyempurnaan Open Market Operation.

3.    Paket Kebijaksanaan 25 Maret 1989
§  Memuat peleburan usaha  (merger) & penggabungan usaha bank umum swasta nasional, bank pembangunan, BPR, penyempurnaan ketentuan pendirian & usaha BPR, pemilikan modal campuran, penggunaan tenaga kerja professional WNA.

4.    Paket Kebijaksanaan 19 Januari 1990
§  Peningkatan efisiensi dalam alokasi dana masyarakat kearah kegiatan produktif & peningkatan pengerahan dana masyarakat.
§  Mengurangi ketergantungan kepada KLBI . Paket ini meliputi kredit kepada KOPERASI, kredit pengadaan pangan & gula, kredit investasi, kredit umum, KUK.
§  Kewajiban bagi bank untuk menyalurkan 25% dananya ke bidang pengembangan usaha kecil & perorangan.

5.    Paket Kebijaksanaan 20 Februari 1991
§  Kelanjutan Pakto 27 1988.
§  Berkaitan dengan ketentuan pengaturan perbankan dengan prinsip prudential.
§  Pengawasan & pembinaan kredit dilakukan dalam rangka mewujudkan sistem perbankan yang sehat & efisien, maka diperlukan disentralisasi dalam pelaksanaannya.
§  Pemisahan antara pemilikan bank & manajemen bank secara professional

6.    Paket Kebijaksanaan 29 Mei 1993
§  Memperlancar kredit perbankan bagi dunia usaha.
§  Mendorong perluasan kredit dengan tetap berpedoman pada azas-azas perkreditan yang sehat, mendorong perbankan untuk menangani masalah kredit macet, mengendalikan pertumbuhan jumlah uang beredar & kredit perbankan dalam batas-batas aman bagi stabilitas ekonomi.
§  Pencanangan akan konsep kehati-hatian dalam pengelolaan bank yang lebih menekankan kepada kualitas dalam pemberian kredit melalui penilaian kembali terhadap aktiva produktif bank-bank



d.  Periode Pasca Deregulasi
Era Krisis Moneter

v  Diawali krisis nilai tukar pada pertegahan 1997
v  PDB pada tahun 1998 turun hingga -13,68%, pada tahun 1997 PDB sebesar 4,65%
v  Laju inflasi melonjak menjadi 77,63%, dibandingkan 11,05% pada tahun 1997
v  Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi perbankan nasional rentan terhadap gejolak ekonomi, antara lain :
§  Adanya jaminan terselubung dari BI atas kelangsungan hidup suatu bank untuk mencegah kegagalan sistematik, dalam industri perbankan telah menimbulkan moral hazard pemilik & pengelola bank.
§  Sistem pengawasan BI yang kurang efektif.
§  Besarnya pemberian kredit & jaminan secara langsung atau tidak langsung kepada individu atau kelompok menyebabkan kredit macet & pelanggaran BMPK.
§  Lemahnya kemampuan manajerial bank telah mengakibatkan penurunan kualitas aktiva produktifnya & peningkatan risiko yang dihadapi bank.
§  Kurang transparannya informasi mengenai kondisi perbankan
§  1 Nopember 1997 memulai langkah program penyehatan perbankan, dengan melikuidasi 16 bank yang insolvent.
§  Memberikan BLBI.
§  Rekapitalisasi di sektor perbankan & sektor riil dengan memperoleh dukungan teknis & keuangan dari IMF.

v  Pemulihan Perbankan
§  Semakin meningkatnya penarikan dana masyarakat dari perbankan
§  Meningkatnya non performing assets terutama portfolio kredit
§  Jumlah bank yang mengalami kesulitan bertambah, yang berakhir dengan pengambilalihan  atau bank take over (BTO), Pembekuan Kegiatan Operasional (BBO), Pembekuan Kegiatan Usaha (BBU).
§  Penandatangana LOI dengan IMF pada tanggal 15 Januari 1998
§  Upaya pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan:
ü  Melaksanakan program penjaminan pemerintah
ü  Membentuk BPPN pada 27 Januari 1998 dengan keppres no. 27 th 1998 dan dikukuhkan dalam UU no. 10 th 1998
ü  Melaksanakan rekapitalisasi perbankan

4.  Arsitektur Perbankan Indonesia

Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk,  dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan.   Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Berpijak dari adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan.  Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.
Bertitik tolak dari keinginan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang tercantum dalam API.  Penyempurnaan program-program kegiatan API tersebut tidak terlepas pula dari perkembangan-perkembangan yang terjadi pada perekonomian nasional maupun internasional.  Penyempurnaan terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup strategi-strategi yang lebih spesifik mengenai pengembangan perbankan syariah, BPR, dan UMKM ke depan sehingga API diharapkan memiliki program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah, serta  pengembangan UMKM.
Guna mempermudah pencapaian visi API, maka ditetapkan beberapa sasaran yang ingin dicapai, yaitu :
1.    Menciptakan struktur perbankan yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan.
2.    Menciptakan system pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar internasional.
3.    Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi, serta memiliki ketahanan dalam menghadapi resiko.
4.    Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional.
5.    Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat.
6.    Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.
Keenam sasaran yang ingin dicapai tersebut dituangkan ke dalam enam pilar yang saling terkait satu sama lain guna menunjang pencapaian visi API. Enam pilar tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.