It's me

It's me
It's all about me

Rabu, 04 Mei 2011

Tugas 3 TOU

1.    Pengertian Produsen

Produsen adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual dan dipasarkan. Dalam memasarkan barang – barang dagang dan juga jasanya biasanya produsen menawarkan harga yang relatif lebih murah karena prudusen merupakan agen – agen langsung yang banyak dicari oleh orang – orang khususnya para pedagang untuk membeli barang dagangan yang nanti akan mereka jual kembali tetapi dengan harga yang relatif lebih mahal.

Bentuk atau wujud dari produsen :
a.    Orang perorangan, yakni setiap individu yang melakukan kegiatan usahanya secara seorang diri.
b.    Badan usaha, yakni kumpulan individu yang secara bersama-sama melakukan kegiatan usaha. Badan usaha selanjutnya dapat dikelompokkan kedalam dua kategori, yakni:
·         Badan hukum. Menurut hukum, badan usaha yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori badan hukum adalah yayasan, perseroan terbatas dan koperasi.
·         Bukan badan hukum. Jenis badan usaha selain ketiga bentuk badan usaha diatas dapat dikategorikan sebagai badan usaha bukan badan hukum, seperti firma, atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha secara insidentil. Misalnya, pada saat mobil Anda mogok karena terjebak banjir, ada tiga orang pemuda yang menawarkan untuk mendorong mobil Anda dengan syarat mereka diberi imbalan Rp. 50.000,00. Tiga orang ini dapat dikategorikan sebagai badan usaha bukan badan hukum.

2.    Fungsi-Fungsi Produksi


Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan dengan lancar dan hasil produksinya pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh pemakainya.


Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian, akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu perlu diadakan koordinasi kerja, agar semua bagian dapat berjalan dengan beiringan, sehingga akan mencegah terjadinya benturan-benturan antar bagian.

Tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan yang bagus serta pengawasan yang baik saja pun akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di samping hasil produksi yang harus bagus kwalitasnya, ternyata harus di pikirkan juga agar jangan sampai terjadi hasil produksinya bagus tapi ongkos yang diperlukan untuk memproduksinya terlalu besar.

Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu.

Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi dapat dirumuskan dalam empat hal yaitu :
1. Tepat Jumlah
2. Tepat Mutu
3. Tepat Waktu
4. Tepat Ongkos/Harga

Jumlah produk yang dihasilkan sebaiknya direncanakan dengan baik agar tidak terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. Bila produksi terlalu banyak tentu saja akan mengakibatkan bertumpuknya hasil produksi di gudang. Hal ini akan mengakibatkan disamping barang tersebut akan mengalami kerusakan dalam penyimpanannya, maka penumpukan tersebut berarti banyak modal yang tertanam dalam barang jadi itu berhenti dan menjadi kurang efektif.

Dengan pedoman pada empat hal tersebut maka bagian produksi akan dapat mencapai sasarannya dengan baik. Keempat hal tersebut dapat dikenal dengan mudah sebagai “empat tepat”.

Adapun tugas tersebut secara garis besarnya dapat kita bagi menjadi beberapa macam yaitu :
1. Perencanaan Produk
2. Perencanaan Luas Produksi
3. Perencanaan Lokasi Pabrik
4. Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5. Perencanaan Bahan Baku
6. Pengaturan Tenaga Kerja
7. Pengawasan Kwalitas

3.    Macam-Macam Biaya
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. 
Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan pendapatan (revenue) dalam suatu periode akuntansi. 
Obyek Biaya (Cost Object) adalah unit atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa: produk, order, departemen, divisi, proyek. 

Macam-macam Biaya (cost) 
a.    Biaya Pabrikasi : 
·         Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
·         Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi 
b.    Biaya Non-pabrikasi : 
·         Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan.
·         Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan 
c.    Departemen : 
·         Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
·         Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi. 
d.    Periode Akuntansi : 
·         Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi. 
·         Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
e.    Volume Produksi :
·         Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
·         Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
·         Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang. (Rumus : TC = TFC + TVC)
·         Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi. (Rumus : AC = TC / Q, Q ialah produk)
·         Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi 

Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi.
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan.

4.    Pendapatan & Keuntungan
A.   Pendapatan (Revenue)

Pendapatan adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya. Atau berapa jumlah pendapatan yang akan diperoleh dengan memproduksi barang tersebut. 
Macam-macam revenue, yaitu : 

i.      Total Revenue (TR)
Total Revenue adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.
TR = P x Q
Dimana :                                            P : Price / Harga
                                                            Q : Quantity / Jumlah Barang
ii.    Average Revenue (AR)
Average Revenue adalah penerimaan per-unit dari penjualan output.
AR = TR / Q = (P x Q) / Q = P, jadi AR = P

iii.   Marginal Revenue (MR)
Marginal Revenue adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.
MR =   TR /    Q
Bentuk-bentuk kurva TR, MR, AR tergantung dari jenis pasarnya.

iv.   Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar ini harga ditentukan oleh pasar.

Sifat-sifat dari konsep revenue sebagai berikut :
·         Total Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1%, berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1%.
·         Total Revenue maksimum pada Eh = 1.
·         Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1% berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1%.


B.   Pendapatan Maksimum

Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (Cost) dan penerimaan (Revenue). 

C.   Keuntungan Maksimum

Motivasi bagi produsen untuk melakukan kegiatan ekonomi (dalam hal ini untuk menghasilkan suatu barang atau jasa) adalah memperoleh keuntungan, yang merupakan kepentingan perusahaán individual/pribadi (self interest). Lebih lengkap lagi, yang menjadi kepentingan pribadi tersebut adalah keinginan memperoleh keuntungan (profit)yang sebesar-besarnya dari sumber-sumber ekonomi yang sudah tertentu yang di alokasikan dalam kegiatan produksi. Dengan demikian, tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya(maksimum)merupakan asumsi dalam meng-analisis perilaku produsen (individual maximization). Sekalipun paradigma untuk memperoleh keuntungan yang maksimum sudah bergeser pada paradikma penetrasi pasar, atau yang berorientasi pada pasar, paradigm a optimimalisasi secara teroritik di pertahankan karena akan memberikan dasar secara logis dalam analisis ekonomi. Di samping itu, dalam persaingan sempurna terdapat begitu banyak pernjual/ produsen prinsip optimalisasi penggunaan sumber ekonomi merupakan hal yang masih dipertahankan(ingat bahwa produsen secara individu tidak dapat mempengaruhi harga).

Harga merupakan petunjuk yang sangat berguna dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang jumlahnya tertentu sehingga dapat di perkirakan apakah biaya produksi rata-rata masih memberikan keuntungan, baik keuntungan ekonomi (supernormal profit) atau keuntungan yang normal. Untuk memperoleh ke-untungan yang maksimum, produsen bekerja dalam kondisi dimana MR=MC(penerima marginal=biaya marginal). Syarat keuntungan jangka pendek, dimana produsen masih mengenal biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC)



Gambar , keuntungan maksimum bagi produsen

1.    AR = penerima rata-rata = permintaan (D) = penerimaan marginal (MR).
2.    MR=MC pada titik B,dari B di tarik garis vertical ke bawah memotong AC di titik E, AC = Q1E, tinggi harga Q B= OP = keuntungan rata-rata.
3.    TR = O Q x QB= luas segi empat OQ,BP.TC= OQ. xOC=luas segiempat=OQOC.

4. Keuntungan total =TR-TC= luas segiempat CEBP.

Pada Gambar keuntungan maksimum bagi produsen, kurva permintaan horizontal , seperti diutarakan pada bab dimuka bahwa kurva permintaan yang dihadapi produsen individual dalam persaingan sempurna adalah horizontal (PB). Kurva permintaan juga sebagai AR(penerimaan rata rata/unit). Dengan demikian , P=D=AR=MR.

Pada titik B,MR=MC . kalau dari titik B dibuat garis turun kebawah maka akan memotong sumbu datar pada titik Q1. Pada EQ menunjukan biaya rata-rata(AC), dan BQ1 menunjukkan tingginya harga dan juga tingginya MR.keuntungan menurut definisi adalah selisih antara TR dan TC.

Dalam hal ini TR=oQxOP = Luas segi empat BECP
TC=OQ x EQ= Luas segi empat ECOQ
Keuntungan = Luas segi empat ECPB
Keuntungan ini merupakan ekonomi (supernoimal profit), yaitu keuntungan yang di peroleh karena AC

Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut :
·         Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
·         Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar